THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

IluvIndonesia

Jumat, 10 Juni 2011

at 'Syifa' Part 1


Assalaamu ‘alaikum, kawan.. =)

Kita tahu, belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tak harus dari buku, dari makhluk Allah yang lainpun bisa.
Sobat, sudahkah kalian belajar hari ini..? *pastinyaa. ..
Apalagi saat-saat ujian seperti ini.. Hohoo… ^^O Banyak mesti yang SKS (Sistem Kebut/Kejar Semalam) .. *yang nulis ini mesti juga.. :P
Berikut ini adalah tulisan yang Sei tulis di buku ‘Syifa’ .. udah liat kan bukunya..? ‘Syifa’ yang berwarna biru ada tulisan Penulis Pelajar. Emang sih di foto sebelumnya nggak begitu jelas . . tapi insya Allah pada kesempatan lain akan Sei upload fotonya .. . hihihi… ^_^ Selamat membaca . . . =)


Belajar Mencari Cara Belajar yang Tepat Untukku

Cara belajarku… Hmm… Ternyata ada perbedaan dari waktu ke waktu. Hohoo…. ^_^
Dulu ya, menjelang ujian Mid Semester 1 dan Semester 1 (kelas sepuluh) biasanya aku “bersemedi” di kamar. Hoo… jangan salah..! bukan bersemedi yang enggak-enggak.. :P Ngurung diri di kamar gitulah. .. Seharian -kalau libur- kuhabiskan dengan melakukan banyak aktifitas di kamar. Keluar kamar paling-paling wudhu, makan, minum, nyari udara segar, dhe el ell ..
Di kamar kegiatanku membaca buku-buku, shalat, membaca Al-Qur’an, ‘n lain-lain. Semua cukup hening. Nggak peduli sama dunia luar. Yang penting pelajaran masuk, besoknya bisa mengerjakan soal-soal ujian, beres!  *egois ya..? ^^o
Itu waktu sudah punya rumah sendiri yaa… -dulu ngontrak-
Kalau dulu pernah juga belajar sambil mendengarkan musik -sekitar kelas 6 SD- Mau ujian Nasional tuh… Makanya inget banget ^_^
Caraku dinilai cukup abnormal oleh kebanyakan orang. Juga oleh orangtuaku. Eh, tapi aku pernah mendengar, banyak dari temanku yang belajarnya seperti itu dan mereka menikmatinya *bisa masuk tuh..!
Kemudian, caraku ganti lagi… hehehee…  ^^D

Ngomong-ngomong soal belajar di sekolah… Sejak SMA ini aku memberanikan diri memilih ‘jalanku’. Kenapa aku bilang berani? Karena aku mengambil resiko antara lain : meresahkan sahabat-sahabat dekat, silaturahmi berkurang, ditinggalkan, parahnya lagi kalau sampai dimusuhi! –naudzubillaah……-  trus, trus, ini yang sering aku dengar, “nih orang ngilang kemanaa coba… dicari di masjid gak ada, de es te, dhe el ell, dhe es bee…” atau “kamu ke manae, Fit? Tak cari-cari gak ktemu…”
Maksudnya ‘jalan’ku adalah caraku untuk belajar. Di saat ujian seperti sekarang ini, biasanya aku datang ke sekolah seperti biasa (waktu relatif sama) kemudian mencari tempat tersembunyi untuk bercengkrama dengan buku-buku pelajaran dan Allah tentunya.. ^_^ pernah suatu saat aku keasyikan belajar. Kemudian ketika kulihat jam, huaaa…….. sudah masuk..!! >,< Cepat-cepat aku turun dari lantai 2 Masjid El-Hakim menuju ke ruang ujian -yang waktu itu kelas XI S3. Alhamdulillah belum begitu terlambat. Fiuh…  -,-
Ketika istirahatpun juga. Biasanya berusaha agar selesai -mengerjakan ujian- lebih cepat dari bel berbunyi. Tapi tetap teliti tentunyaa.. :)  Kemudian segera keluar dan menuju ke perpustakaan atau kamar mandi.. hehee…  Setelah itu mencari tempat paling nyaman untuk belajar. Aku jarang mengajak kawan-kawanku… *maaf……. :(  Aku butuh ketenangan. .
Nah, sekarang nuih.. aku sedang belajar *eh, nulis di kamu, Syifa :)

Ba’da Isya sampai nggak tahu kapan… di ruang -emm.. ruang virtual- teras depan rumah. Sebuah tempat nyaman dengan ubin sekitar 1x2 meter. Hanya ada satu dinding, yakni dinding rumahku. Kalau pintu dituutp “jegleg” maka tambah satu lagi sisi yang berdiri. Maksudku dua sisi lainnya terbuka atau berbatasan langsung dengan alam. Aku bisa melihat bulan sipit -sabit- dan bebintangan (baca:bintang-bintang) sambil duduk, menulis dan belajar. Nyanyian jangkrik itulah musikku.. :) cicak dan tokek mengawasi. Cicak berada di langit-langit tepat di atasku. Entah dia mengawasiku atau tidak.. ^_^
Seperti biasa, buku-buku berserakan di lantai dan meja. Hahaa.. belum nanti kalau sudah mulai belajar. Buku-buku dalam keadaan tersebar tak karuan . . . ^^D
Eh, ada iklan! Tukang bakso lewat, ting ting ting… Hmm… Tak Terpengaruh..! :P aku sudah makan.. :D  dalam kesunyian ditemani rembulan..  :)
Hmmm… udah dulu yaa..? insya Allah dilanjut lain waktu.. See you.. Aku mau belajar Fisika ‘n PKn .. kolaborasi yang cukup dahsyat.. tapi tak sedahsyat Biologi + Kimia..! ^^O
Tapi tenang….. Ada Allah, ada malaikat.. =) otodidak tak masalah . . akhiru kalam, wabillaahi taufik wal hidayah, wa ridha wal inayah… wassalaamu ’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh…. =)

‘AFK’060611
Tambahan :

Dalam hembusan angin perlahan
takjub aku dibuat olehnya
dia yang menghilang perlahan dan pasti
Kusaksikan detik-detik terakhirnya
Sinarnya yang terang kini tinggal setetes lilin
Hingga pada akhirnya tinggallah bayangnya
Kemudian lenyap di balik tembok rumah tetangga
Selamat jalan, rembulan ..  :’)



*tadinya mau cerita, jadinya justru puisi.. hee ^_^
Demikian tulisan dari Sei di ‘Syifa’ .. =)
Poin pentingnya antara lain:
-         Setiap orang berbeda cara belajarnya
-         Cara belajar seseorang itu dinamis (bisa berganti-ganti), menyesuaikan keadaan. Tapi ada ciri atau sesuatu yang sama dari setiap cara. Kalau untukku, harus hening agar bisa masuk, tempatnya nyaman menurutku, dengan banyak buku yang bertebaran dan Allah yang selalu menemani. =)
-         Ada yang belum kutulis di Syifa… Berdasarkan pengalaman beberapa hari ini, aku menyesali perbuatanku yang tidak memanfaatkan perpustakaan dengan maksimal.  :(  ternyata aku menemukan referensi-referensi yang banyak di perpustakaan. Kalau saja aku mempunyai waktu luang lebih banyak di kelas X, mungkin aku akan sering ke sana… namun, ternyata kesibukan menguasaiku.. :’( aku bertekad akan lebih sering ke perpustakaan jika naik kelas XI nanti.. apapun jurusanku ..

Ok, sobat… :)
semoga bermanfaat.. tetap menulis kebaikan, au refoir… ^^)

OKring


Assalaamu ‘alaikum, akhi-ukhti.. =)
Seinaru ingin berbagi tentang OKring nii.. Okring itu kependekan dari Obrolan Angkringan. :)  Acara ini diadakan oleh Rohis SMAN 4 Yk. Kami, anggota Rohis MAN Yk 1 juga anggota Rohis dari sekolah-sekolah lain di Jogja mendapat undangan untuk menghadirinya. Ini acara, berisi obrolan atau diskusi yang bermanfaat. Temanya “Wonderfull Life While always Grateful” artinya kurang lebih seperti ini, “Hidup yang luar biasa ketika kita selalu bersyukur” keren kan… =)
Selain berdiskusi dengan ustadz kembar, ada juga makan makanan dengan menu angkringan*gratisss…*, hiburan dari nasyid-nasyid, dan lain-lain. Pokoknya pengalaman hari itu sangat berkesan bagi kami (Sei dan kawan-kawan Romansa El-Hakim) ^_^

Nah, daripada iklan-iklan terus *udah lewat kali’ acaranya… :D* lebih baik Sei kasih tahu intisari dari Okring, antara lain sebagai berikut:
-         bersyukur itu penting. Allah berjanji akan menambah nikmat orang-orang yang bersyukur.
-        
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ
“Dan Rabb kalian telah mengumumkan jika kalian bersyukur niscaya Kami akan menambah dan jika kalian mengkufuri sungguh azab-Ku sangat pedih.”(QS. Ibrahim:7)
-         Berpikirlah besar(kepentingan ummat/orang banyak), maka kita akan menjadi orang besar(orang sukses). Bercita-citalah setinggi mungkin, kemudian dibarengi dengan berusaha. Seorang yang memikirkan kepentingan orang banyak akan dimudahkan jalan untuk mencapainya oleh Allah. Tapi jika berpikir untuk diri sendiri (agar ia kaya misalnya) maka akan sangat sulit mendapatkannya.
-         Jika kita dekat dengan Allah maka apa yang  kita butuhkan bisa kita dapatkan.
-         Syukur itu nikmat untuk taat.
-         Sukses itu banyak memberi manfaat dan dekat dengan Allah.
-         Jujur itu kunci dari kesuksesan. Telah banyak buktinya. Misalnya orang yang jujur (tidak mencontek) dalam ujian dengan yang mencontek beda keadaannya di kemudian hari. Yang jujur bisa saja nilainya waktu itu tidak sebagus yang mencontek, tapi suatu saat Allah membalasnya. Orang yang jujur mendapat kemudahan dalam mencari pekerjaan yang halal, sedangkan orang yang tidak jujur tadi kesulitan.
-         Allah mengambil sesuatu dari kita bukan ingin menggantinya, tapi Allah ingin menambah nikmat-Nya kepada kita.
-         Jadilah orang yang “pendendam”, “bosenan”, dan “BT-an”. Lhoh.. maksudnya apa?!  Jadi, maksudnya “pendendam”adalah dendam dengan keadaan yang buruk. Keadaan sekarang diri kita pas-pasan, tapi coba lihat beberapa tahun ke depan, siapa yang akan sukses?! Orang yang jujur atau yang tidak. Maka dari itu “pendendam” berusaha berbuat lebih baik. Kemudian, “bosenan” menghadapi keadaan yang itu-itu saja. Misalnya nilai ulangan kok 5-6 naik turun terus. Maka bosanlah! Kemudian belajarlah lebih baik agar bisa mendapat nilai 8, 9 bahkan 10.. “BT-an” konsepnya juga hampir sama dengan kedua hal di atas.
-         Pada Malam Lailatul Qadar disarankan kita untuk menulis apa saja yang kita inginkan, kemudian berdo’a kepada Allah agar terwujud. Lihat beberapa bulan kemudian, apa saja yang akan kita dapatkan.  :)

Nah, gimana, kawan…
Siap untuk menjadi orang yang suka bersyukur? Siap mendapat nikmat Allah yang luar biasa banyaknya? Mau jadi orang sukses?
Semoga yang sedikit ini memberi manfaat yang luaaar biasa pada diri kita yang membacanya dan mau mengamalkannya.. insya Allah. . Aamiiiiin …



Kamis, 09 Juni 2011

'My Jurnal' Part 1



Hollaa… =)
Pada keswempattan kali inni Sei pengin mengungkap isi “My Jurnal” karya NFS  :)
Bukan bab pertama siiih… tapi sengaja Sei acak postingannya di blog. Yang jelas ditulis pada tanggal sekian,
Smoga bermanfaat ‘n selamat membacaa. .  ^_^

Note Apr, 11th ‘11
Suasana dingin dan sangat “dingin” :[
Pelajaran Aqidah Akhlaq hari ini menimbulkan tanda tanya –dari salah seorang dalam kelas saat ini, tak perlu kusebutkan-
Jadi muncul pertanyaan begini,
“Shalat Hajat itu berpahala tidak?”
Kemudian ia menjelaskan kenapa dia menanyakan hal itu. Menurutnya, shalat hajat itu niatnya hanya pada apa yang dituju -keinginannya- misalnya karena ingin nilainya bagus, maka yang didapat adalah nilai bagus. Tidak mendapat pahala. Maka jangan sering-sering shalat hajat kalau tidak kepepet. Begitu tuturnya.
Hmm…. Kalau menurutku pahala itu datangnya dari Allah. Jadi biarlah Allah yang mengatur. Guru Fiqihku juga berpendapat demikian.
“Terus apa gunanya shalat hajat?” begitu lanjutnya. Setelah itu dia tertawa entah kenapa.
Setelah itu dia member saran -alternatif- seperti ini,
“Sebaiknya melakukan Shalat Hajat itu dibarengi dengan Shalat Tahajjud. Shalat Tahajjud intinya bersyukur atas kesehatan yang didapat. Shalat Dhuha sebenarnya juga demikian.”


Nah, menurut sobat gimana? Kembali pada pribadi kita…
Kalau ada yang tahu penjelasan tentang hal di atas mohon bantuannya ya… ^_^
Syukron …   :)

Cerpen Part 1

Hai, kawan.. :)
Menulis itu menyengkan ketika semangat membara.. Ini salah satu contoh karya Sei .. =)
Mohon masukannya .. ^_^

Perdebatan di Angkringan

Tok tok tok petoook..... Tok tok tok petook.... U u u u’...... Teng teng teng teng teng teng teng.........
Nyanyian ayam-ayam belakang sekolah tertelan bunyi lonceng pertanda pelajaran hari itu usai. Murid-murid SMA berhamburan ke luar kelas. Sebagian besar menuju tempat parkir sepeda. Ada yang menuju ke masjid sekolah, perpustakaan, kamar mandi dan asana. Beberapa perempuan masih asyik curhat di dalam kelas. Ada pula yang menunggu jemputan di serambi depan dekat piket sambil bercanda satu-sama lain. Seperti biasa, Antok dan sahabat-sahabatnya ke luar kelas belakangan.
“Djokja, Djokjaa! Saben dina kok yen panas, panas tenan, yen adem yo adem banget!” kata Heru sambil mengibas-ngibaskan topi dan melihat ke langit dari ujung ke ujung.
“Iya je. Hari ini juga panas. Cari minum, Rek!” kata Nado sambil mengusap peluh di wajah dan lehernya.
“Sumuk! Sumuk tenan!” sahut Heru.
“Wis ta! Jangan pada mengeluh! Bersyukur gitu, Allah masih memberi kita kehidupan. Juga, inget ya, kalo nggak ada matahari, pakaian kita nggak kering, tumbuhan nggak bisa idup, trus kalo nggak ada tumbuhan kita makan apa? Siapa yang menyerap air untuk kehidupan makhluk hidup? Nah loh..?” Una mencoba mendinginkan suasana.
“Jreng....jrengjreng....jreng...jreng...” Antok bersenandung geje.
“Eh, kawan kawan kawan kawan, ke angkringan saja yuk! Kita cari minum dan makan.” ajak Ijah ketika mereka berjalan meninggalkan sekolah.
“Boleh, boleh! Di mana? Tempat Mang Ujang, Kang Sarwo atau Pak Kumis Angkrink?” Una merespon dengan semangat.
“Hmm... Mana ya?”
Ijah masih berpikir ketika Heru menyahut, “Pak Kumis Angkrink waelah, dab! Wo’o’oke?”
“Yo’i! Enak tur murah. Haha..” sambung Nado dengan cepat.
Kini langkah mereka mulai terarah. Antok, Nado, Heru, Una dan Ijah berjalan menuju angkringan Pak Kumis Angkrink, salah satu angkringan favorit mereka. Jaraknya hanya beberapa ratus meter dari sekolah. Gerobak Pak Kumis berada di bawah pohon beringin yang besar. Tempatnya yang teduh, makanan dan minuman bervariasi serta harganya yang murah membuat 5 sahabat ini betah di sana.
“Es jeruk 5, Pak Kum! Mboten ngagem sambel, merica, tigan, mentega, uyah, aaa.....” teriak Antok setibanya di sana.
Belum selesai Antok mengarang, Ijah menambahkan, “Makanannya seperti biasa ya, Pak.”
“Woke, dab!” sahut Pak Kum singkat.
“Emangnya kita mau bikin roti, Tok? Pake telur mentega segala.” kata Una.
“Sapa ngerti bapake ngasih bonus. Weeeek..” jawab Antok dengan nada mengejek sambil menjulurkan lidahnya ke arah Una.
“Huuh, kamu!” kata Una.
“Eh, mbok gorengane ditutup, dab! Mengko ndak diparani laler.” kata Heru menyela.
“Dab, aku dadi kelingan beritane wingi. Ngomonge Faceblack arep ditutup jal!” Antok menyambung pembicaraan.
“Hah? Faceblack? Faceblack, dab? Faceblack sing jejaring sosial kae pa? Huwadyuh!” lebaynya Heru keluar.
“Apa benar itu, Antok?” tanya Ijah.
“Halah, cuman hoax itu.” Nado menanggapi.
“Hoax? Apa lagi itu?” tanya Ijah dengan wajah polosnya.
“Hoak kuwi rak papan kanggo dodol barang bekas ta?” Antok belajar nyeleneh, namun usahanya gagal.
“Ha-ha-ha.. Lucu yo!” ledek Heru yang sebenarnya juga tidak tahu apa itu hoax.
“Hee.. Bukan. Hoax itu kabar yang tidak benar.” Jelas Una.
“Puinterr kamu, Na! Jadi, hoax itu kabar burung-lah bahasane.” kata Nado membenarkan.
“Oooo....” kata mereka berempat hampir bersamaan.
“Tapi ngomonge nggon website Faceblack arep ditutup, Nad! Aku ora terima sih.” Antok masih berusaha mengorek kebenaran.
“Kowe ndelok ana ngendi kuwi?” tanya Nado.
“Pas neng warnet ta, nganggo apaa ngono jenenge, lali aku. Karo Heru wektu kuwi. Ha’a ta, Ru? Nggon web-lah pokoke.” jawab Antok.
“Apa yah?” kata Heru.
“Lah, tapii...” Nado hendak menjelaskan alasannya, namun terpotong oleh yang lain.
“Aku pernah denger Zulkarbek kesulitan mengurus Faceblack.” kata Una.
“Kalau menurutku ya teman-teman, nggak mungkin ditutup. Soalnya....” Ijah memotong jalan dengan berlagak pandai.
Ini dia makanannya. Selamat menikmati.” kata Pak Kum ramah.
“Terima kasih, Pak” jawab dengan lembut oleh Ijah.
“Eeh, bisa saja lho ditutup karena banyak maksiatnya!” Antok ikut-ikutan menyela.
“Hey, hey, hey... Aku mau ngomong kalau Faceblack itu............” Nado geregetan ingin mengeluarkan apa yang ada di pikirannya.
Pada saat mereka sedang sibuk-sibuknya berdebat tentang Faceblack, seorang pengamen lewat di depan mereka. Dia tidak begitu jelas statusnya, antara wanita dan lelaki. Pengamen berdandan layaknya wanita ini akrab dipanggil Mbak Bunci. Belum sempat dia bernyanyi pada kelima sabahat itu, pikirannya terusik dengan obrolan mereka.
“Hadyuuuh.... Kalian ini pada ngomongin Faceblack ya? Tau nggak sih, Faceblack mau dituutup bulan depaaan.. Aduuh, repotnyaaa!” kata Mbak Bunci menimbrung.
“Aah.. Cuma hoax itu, Rek!” Nado tetap bersikeras pada pendapatnya.
“Aduuuh.. Apa buktinyaa?” Mbak Bunci juga ngeyel.
Yang aku tahu ya, Mas. Eh salah, Mbak.. Berita tentang Faceblack yang ditutup itu bukan berasal dari situs resmi Faceblack, melainkan dari web lain. Kalo yang mbikin Faceblack mau nutup, ngapain pake nyuruh orang buat menyiarkan pada khalayak luas di webnya? Napa nggak langsung dari Faceblack aja?” akhirnya Nado bisa mengeluarkan uneg-unegnya.
“Iya ya..” kata Ijah.
“Ya mungkin aja sih..” kata Una. “Tapi, aku setuju-setuju aja kalau Faceblack mau ditutup. Banyak dampak negatifnya tau’..” sambung Una.
“Aduuuuh… Mbak bisa pusing atuh Dek kalau Faceblack ditutup. Ntar Mbak pake apa dong nyari gebetannyaaa?” sambut Mbak Bunci dengan manja.
“Nah itu, kenapa sih Faceblack cuma dijadi’in ajang nyari gebetan? Buat maksiat doang tah?” Una menanggapi.
“Iya, banyak yang memakai foto, info, status palsu dan lain-lain. Awalnya ngajak kenalan lewat chatting, pesan pribadi, atau pesan dinding. Habis itu minta nomer hp dan endingnyaa….” Ijah bercurcol.
Heru yang dari sibuk dengan makanannya, tiba-tiba menyambung pembicaraan, “Ngajak ketemuan! Haha..”
“Weh, kayak udah berpengalaman kamu, Ru!” kata Antok.
“Nggak yo! Enak aja!” Heru tidak terima.
“Wooo… Heruu…” kata Nado, Una dan Ijah hampir bersamaan.  Kemudian mereka tertawa.
Kan ngeri tuh kalo kayak gitu..” kata Una lagi.
“Eh, nanging ana sisi positife lho!” kata Heru.
“Iyalah..” kata Nado.
“Apa jal?” kata Antok.
“Silaturahmi terjaga, nambah jaringan, ngerti event-event update, tur ora gaptek.” kata Heru sambil tersenyum.
Mbak Bunci yang nggak nyambung, mendadak marah nggak jelas, “Pokoknya, eke nggak setuja kalo Faceblack ditutup! Titik!”
“Slow, Mbak.. Slow!” kata Ijah mencoba menenangkan.
Suasana seketika berubah mencekam. Kemarahan Mbak Bunci yang tidak jelas paling ditakuti orang-orang yang sudah mengenalnya. Nado dan kawan-kawannya bingung. Selain Nado tidak ada yang berani menanggapi kata-kata Mbak Bunci. Perang mulutpun meledak. Nado dan Mbak Bunci saling mempertahankan pendapatnya. Nado yang memang pandai dalam dunia IT alasannya selalu logis dan tepat, sedangkan Mbak Bunci hanya mempertahankan ego yang kekanak-kanakan. Pertengkaran itu berhasil membunuh waktu 30 menit.
Una akhirnya memberanikan diri untuk berbicara. Dia melerai mereka dengan mengingatkan bahwa perbuatan mereka itu tidak ada gunanya. Bertengkar tidak akan menyelesaikan masalah. Padahal Una sudah menyampaikannya secara santun, namun usahanya gagal.
Angin berhembus membelai kulit mereka. Sejenak membuat napas kembali santai. Daun beringin berjatuhan di meja makan. Tissue milik Ijah terbang tertiup angin, namun ia hiraukan. Pandangan Ijah dan kawan-kawannya tertuju pada Mbok Jamu Gendong (Mbok JaNdong) yang melintas. Ternyata Mbok Jandong berniat mampir ke angkringan Pak Kum setelah melihat remaja-remaja yang berkumpul di angkringan. 
“Aee… Ana apa ta pada ngumpul na kene? Ayo, ayoo pada ngombe jamu!” sapa Mbok Jandong dengan gayanya yang enerjik dan berjiwa muda (padahal sudah 30 tahun!) biasanya menarik para remaja untuk membeli jamunya. Yah, paling tidak untuk mencicipinya. Hehehee..
“Eh, Mbok! Ini lho anak-anak, pada pengen Faceblack ditutup!” kata Mbak Bunci yang salah paham.
“Weh, Mbak aja yang salah paham! Orang nggak pengen ditutup juga’!” Nado menanggapi.
“Lho, kowe nganggo earphone ta, Mbak?” tanya Mbok Jandong pada Mbak Bunci.
“Woolah kuwi! Merga kuwi ta, njenengan salah paham. Ckckckck..” kata Antok. Teman-teman yang lain menyetujui.
Setelah itu mereka bercerita secara bergantian pada Mbok Jandong. Walaupun orang Jawa dan berasal dari desa, Mbok Jandong tidak gaptek. Dia mengerti dan segera mengambil langkah cepat, handphone.
“Halo, Mas, would you like to come to Jogja? Yes, here. In…. Angkringan near Pakualaman. Ngerti ta? Okewoke, I wait you! Thanks much!”
Nado, kawan-kawannya dan Mbak Bunci terbengong-bengong. Mereka merasa tidak percaya atas apa yang baru saja mereka lihat. Mbok Jandong berbicara dengan Bahasa Inggris? Tapi kok campuran sama Bahasa Jawa?
“Aku udah telpon Mas Zulkarbek (pembuat Faceblack). Tunggu wae, dilit maneh dheweke ndene.” kata Mbok Jandong dengan santainya.
Beberapa saat kemudian Si pembuat Faceblack tadi datang. Sebuah limousine berwarna perak dengan kaca yang gelap berhenti di depan mereka. Seseorang berjas hitam dengan kacamata yang hitam pula tampak keluar lebih dulu. Dia membawa alat aneh –mungkin detector bom- dan gerak-geriknya mencurigai apapun di sekelilingnya. Sesaat kemudian dia memberi tanda aman. Kemudian seseorang berkemeja biru keluar dari limousine.
Orang-orang di angkringan Pak Kum heran. Mereka menghentikan pekerjaannya. Begitu juga Nado dan kawan-kawan, masih menikmati kebingungannya.  Sesaat kemudian Mbok Jandong mengakhiri kebingungan mereka.
“Hai, dab! Pakabar? Iki kanca-kancaku. Sekarang kamu jelasin ke mereka.” sapa Mbok Jandong pada Zulkarbek.
Zulkarbek ternyata diminta tolong oleh Mbok Jandong untuk memberi klarifikasi kepada mereka yang berdebat. Keterangan langsung dari Zulkarbek diharapkan dapat meyakinkan mereka. “Jadi, sebenarnya…” kata Zulkarbek dengan logat yang aneh. Sebenarnya Zulkarbek tidak pernah berniat menutup Faceblack. Berita itu hanya hoax. Alasan Nado benar, seharusnya kalau Faceblack akan ditutup, beritanya tersebar secara langsung kepada pengguna Faceblack, bukan melalui situs lain.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Zulkarbek, mereka akhirnya saling mengintrospeksi diri. Suasana menjadi hening. Sesaat kemudian mereka bermaaf-maafan. Tentunya mereka merasa lega karena telah mengetahui kebenaran atas apa yang mereka perdebatkan, namun kebingungan masih terlukis di wajah mereka. Mengenai mengapa Mbok Jandong bisa mengenal Zulkarbek yang notabene pembuat Faceblack, masih menjadi misteri…

Nur Fitriatus Shalihah
MAN Yogyakarta 1
Kelas X.E

Kenalan.. ;)

Moshi, moshiii, kawan … ^_^
Lagi pada ngapain nih..? smoga tetep semangat dengan aktifitasmu.   ;)
Eh, ada yang mau kenalan lhoo… nii… namanya ‘NoteBlueFie’, tapi sering dipanggil ‘My Jurnal’. Dia adalah seorang buku catatan. Bukan penelitian -jurnal- tapi lebih ke catatan perjalanan. Isinya berbagai kejadian sehari-hari yang Sei alami. Dari kejadian-kejadian yang ada bisa dibaca-baca lagi di hari lain dan diambil hikmahnya. Bisa juga dijadikan bahan diskusi.  Selain itu ada catatan lirik lagu favorit, hasil rapat *hohoo… ^^o* karya-karya, catatan pelajaran, gambar-gambar iseng, lain-lain dah…. ^^D  Selain ada tulisan tangan Sei, ada pula tulisan ‘Kakak’ Sei-Chan .. *whoo… sapa hayoo….? haa*  Seorang yang begitu sangat amat sekali berharga dalam hidupku … “,“  Yah tentunya setelah orang tua .. ^_^ bolehkan kusebutkan namanya..?? hmmm…… kasih tau nggak yaaa….??  ^^D  Sei belum konfirmasi pada ‘kakak’.. Takutnya dimarahin.. inga, inga, ting KODE ETIK JURNALISTIK!  :)


this is 'My Jurnal'
=)
Kembali ke…….. ‘My Jurnal’  :)
 Sebenarnya berbagai karya atau tulisan tangan Sei selama ini tidak hanya di ‘My Jurnal’, tapi juga di ‘Jaaki’, ‘Syifa’, ‘Reynard’, buku kecil yang tak bernama, Binder ‘Revolution’ dan menyusul insya Allah ‘Avesa Zefira Lifireadsha’ *Hohooo… namanya aneh-aneh…*  ‘My Jurnal’ bisa dibilang sudah penuh, maka dari itu Sei ingin me-review. Siapa tahu bisa dapat hikmah dari sana :] Tapi tentunya yang bisa dipublikasikan saja. Kalau yang privasi maaf Sei tak bisa …. ^_^

Karena sudah penuh, sekarang melanjutkan tulisan di Syifa. Kalau nanti sudah penuh lagi? Ntah besok mau nambah lagi atau tidak. Hehehee… ^_^ *belum penuh aja udah beli baruu….. :P hoo…*
Ok, selamat membaca dan mari kita terus berkarya ..  Sebarkan kebaikan untuk generasi yang lebih baik *aamiiiiin….*
Please all and you will please none..
#Peribahasa

Rabu, 08 Juni 2011

Lagu Berkesan Part 1

KAMISAMA (Japanesse)

Moshi, moshiii, sobat Sei......  ^_^
malam ini Sei menyempatkan untuk online di tengah riuhnya persiapan peperangan melawan Duet Dahsyat Biologi dan Kimia besok.. ^^D sambil ngedit blog, sambil ndownload lagu Kamisama karya Edcoustic.. Sbenarnya lagu ini bukan lagu baru siiih... Tapiii... Lagu ini berkesan buat Sei-Chan lho..  hoho.. :) *knapaaee..?*    Soalnyaa, pertama kali Sei mendengar lagu ini langsung suka. ^_^  Waktu itu Sei ikut acara Festival Mentoring, Pelajar Jogja Pelajar Istimewa. *kamu dateng nggaak...?*  Ada banyak lomba di sana. *Sebagai info : MAN Yk 1 juara 3 Lomba Da'i lhoo.... Alhamdulillaaah :) * Ada juga lomba nasyid antar SMA se-Jogja. Finalisnya ditampilkan lagi di hari terakhir. Nah, dari salah satu finalis, nyanyi'in lagu itu... Subhanalaaah.... keren pokoknya!! ^_^ Ditambah lagi dua hari Festival Mentoring itu tak terlupakan. Benar-benar hari yang spesial.  Sei sussah menuliskannya dalam kata-kata ... Mending sobat liat sendiri aja dah . . hoo... :D
Karena penasaran, Sei coba cari-cari, tanya sana-sini, browsing sini-situ....dan akhirnyaa.... I get it! ^_^
Ternyata lagu yang
Ini beberapa foto yang Sei ambil. ROMANSA EL-HAKIM on the FESTIVAL MENTORING 2011..!! =)







hihihi.... Masih banyak foto-fotonya....
udah, udah... ini dia lagu yang Sei maksud di atas ... =)


Album : Masa Muda
Munsyid : edCoustic
http://liriknasyid.com
  
Tai you ga nishi no, tai you ga nishi no, suiheiseng ni sizunda toki 2x
Watashi wa jibun no sitekita koto hitotsu-hitotsu o omoi dasitemita

Reff :
Kamisama, yoruga otozureta toki
Kamisama, tai you ga sizumu to doujini
Jibun ga nandomo kurikaesitekita ayamichi o kuyande
Noitemo douka oyurushi kudasai

Lagu/lirik : Deden Supriadi/Irsa/Sekar

Terjemahan :

Ketika matahari terbenam
di ufuk barat

Ku mencoba mengingat satu-persatu
Apa yang telah kuperbuat hingga kini

Reff.
Tuhan, ketika malam tiba
Tuhan, bersamaan dengan tenggelamnya mentari
Aku menangis menyesali dosa-dosa
Yang telah berulangkali kuperbuat
Maka ampunilah aku..


Catatan :
Padanan langsung Tuhan dalam bahasa Jepang sebenarnya kurang tepat
Kamisama. Karena Kamisama (Tuhan) dalam konteks bahasa Jepang adalah untuk
Dewa (salah satu dewa). Namun kami tidak menemukan padanan langsung
Tuhan seperti halnya God dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu Kamisama
dalam hal hal ini maksudnya adalah Tuhan (Rabb).


mau download? klik di sini..


Nah, gimana..? Baguskan... tentuu... ^_^ 
Kalau ada waktu luang Sei sarankan sobat untuk mendengarnya.. ;) 
Sekian dulu ya.. Smoga bermanfaat .. . Sayonara... and permisiii  ^^,

Rabu, 01 Juni 2011

Ketika Berorganisasi 'disadari' ..


Organisasi dan sekolah...
Sekolah adalah tempat mencari ilmu. Sebenarnya tidak hanya di sekolah... Ilmu bisa kita dapat dari mana saja. Namun, pada kesempatan kali ini Seinaru pengen mbahas tentang sekolah dan organisasi. Eh, organisasi sekolah maksud Sei ^__^

Sahabat Sei, apakah kalian anggota suatu organisasi? Sebagai pengurus mungkin... eh, tapi organisasi yang positif lhoo.. ^^O organisasi sekolah misalnya.. :)

Ada poin penting yang disampaikan oleh beberapa “kakak” Sei.  Berikut kesimpulannya, “Ketika kita bergabung dalam sebuah organisasi kita membutuhkan loyalitas, totalitas dan kemauan yang kuat. Loyalitas, kesetiaan, sekali bergabung pada suatu organisasi sebisa mungkin setia dengan tetap menjadi anggota organisasi tersebut. Jangan karena ada masalah pribadi jadi keluar dari organisasi. Totalitas, keseluruhan, maksimal.. Ketika kita telah menjadi anggota, maka tekunilah benar-benar organisasi kita itu. Jangan setengah-setengah dalam belajar di dalamnya. Yang ketiga kemauan yang kuat. Ini harus benar-benar dijaga. Jangan sampai kemauan berorganisasi hilang.”

Wah, sepertinya syarat-syarat itu terlalu berat .. >,<
Hmm... benarkah?

Bila kita memahami manfaat yang akan kita dapat melalui organisasi, insya Allah dengan sendirinya kita akan berusaha agar mau berorganisasi. Coba sahabat sebutkan satu persatu manfaatnya.. ^^o => dapet banyak pengalaman, banyak ilmu, jaringan makin luas (banyak temen) dan maasih banyak lagi....  

Coba kita berpikir, menerawang jauh ke masa depan... *ting..ting...*  Terbangkan pikiran kita pada 5 tahun ke depan. Ketika itu insya Allah kita telah berada di masyarakat. Sudah tidak ada kita ikuti lagi pendidikan-pendidikan formal seperti sekolah dan universitas. Bila kita sudah mempunyai bekal yang cukup untuk bergaul di masyarakat, tidak masalah.. Namun, bagaimana jika belum? ^^,

Sei melihat bahwa kakak-kakak (alumni) yang dulunya aktif berorganisasi mempunyai kemampuan tambahan yang membuat mereka berbeda dari yang lain. Mereka lebih percaya diri, profesional, lancar berbicara di depan umum. Ada yang mahir membuat surat-surat organisasi, pandai memimpin rapat, dan masih banyak lagi. Keterampilan-keterampilan tersebut tidak secara khusus dipelajari di sekolah. Namun, di organisasi hal tersebut dilatih secara berkesinambungan. Dari pengalaman-pengalaman yang didapat, kita bisa menerapkannya ketika kita berada di masyarakat kelak. Siapa tahu, ada dari ukhti yang menjadi suami seorang ketua Bupati *aamiiiiin ^^  Kemudian suatu hari ada acara yang seharusnya dibuka oleh suami ukhti, namun karena sakit maka ukhti harus menggantikan pidato pembukaan.. gubrakk! Gimana coba kalau belum bisa berpidato? Malu-malu’in tah.. ^^D Bahkan ada orang yang sampai mengikuti les pidato karena itu. Betapa sia-sia waktunya *dan uang tentunya .. hihi

Tidak hanya itu contoh kejadian yang ada di sekitar kita.. maasih banyak lagi.. :)

Ayuukk, kembali ke masa kini, kembali ke pikiran kita sendiri, kembali menjadi diri kita seutuhnya. Bagi yang sedang berjuang di bangku sekolah, pikirkan kembali pentingnya berorganisasi. Pikirkan juga bagaimana membagi antara waktu belajar dan berorganisasi. Yang sudah berorganisasi, mari maksimalkan diri dalam berorganisasi dan tetaplah berprestasi....!!  =)   *Pamit~  ^_^

Sapasapa, Haiii~ =)


Assalamu 'alaikum sahabat blogger, sahabat Seinaru .. hihi ^^]

Alhamdulillah Allah tlah memberi waktu kepada Sei 'tuk menulis di blog, di tengah kesibukan bersekolah dan berorganisasi... ^_^  Sholawat dan salam smoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Amin.
Selama ini Sei suka menulis, mengutarakan pemikiran-pemikiran pada blocknote kecil yang bernama NoteBlueFie atau "My Jurnal(Journal)", Jaaki dan binder yang belum sempat dinamai ...insya Allah Sei akan lebih sering nulis di blog sekarang.. *huaaa.... tp UKK tinggal melangkahkan kaki.. >,<
blm ulangan susulan dan tugas-tugas .... Hooo..... STOP!

Hmmm... Haii, dunia (maya) .. Dunia bebas mengutarakan aspirasi, bertukar segala informasi, mencerdaskan diri (dan membodohi) ... Ambil yang baik-baik, buang jauh-jauh yang jelek *dari blog ini* ..
Smoga perjumpaan kita bermanfaat.. Akhiru kalam, wassalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuh...... pamit~ ^_^



Jumat, 06 Mei 2011

Apa yang Kupikirkan tentang Mahabhakti...?



Apa yang terbersit di pikiranmu ketika mendengar kata Mahabhakti? Perkemahan? Paliyan? Capek?
Sangker? WC Nomer 3??
Secara formal Mahabhakti itu Perkemahan Bhakti. Di MAN Yogyakarta 1 terdapat agenda tahunan pramuka berupa perkemahan. Kegiatan ini wajib seluruh siswa kelas X dan merupakan syarat kenaikan kelas. Perkemahan dimulai pada tanggal 21 April 2011 sampai dengan 24 April 2011.
Perkemahan 4 hari 3 malam ini berkesan buatku.  :)  Dari Jogja aku sudah membayangkan di sana bakal "wah" .. Kenapa? Dari berbagai cerita yang kudengar, tempat kemah tersebut merupakan tempat yang angker. Banyak peserta kemah dari sekolah lain yang kesurupan setelah berkemah di sana. Banyak penampakan makhluk halus pula. Namun, hal berbeda kurasakan -sangat berbeda- Aku justru merasa tenang, damai, nyaman di sana.. Hah! Rasanya nggak percaya kalau tempat yang kami pakai kemah itu menyeramkan. Banyak memang teman-temanku yang melihat 'hal aneh-aneh' di sana. Bahkan guru-gurupun merasa kejanggalan dari tempat itu. Alhamdulillah yang paling parah hanya diperlihatkan 'sesuatu', tak ada yang kesurupan.Hmm.... Tapi sekali lagi aku bertanya, mengapa aku tidak bisa merasakan kehadirannya ya? ^_^